MANUSIA DAN KEBUDAYAAN A. Pendahuluan Sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan sendiri, dalam kehidupan sehari-harinya manusia tidak akan lepas dari kebudayaan. Herkovits dan Mallinowski telah mengemukakan tentang hubungan manusia dan kebuayaan yang lebih dalam. Menurut mereka, segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Pendapat ini dikenal dengan sebutan cultural-determinism . B. Pengertian Kebudayaan Secara Etimologis Secara etimologis kata Kebudayaan sendiri berasal dari Bahasa sansakerta. Dari akar kata Buddhi (wujud tunggal), yang dalam wujud jamaknya buddhayah, yang berarti budi, akal, atau pikiran. Setelah diberi walah ke- dan akhiran -an jadilah kebudayaan yang dapat diartikan hal ilwal tentang alam pikiran manusia. Adapun istlah culture yang merupakan istilah asing yang memiliki artian yang sama dengan kebudayaan, yang memliki akar dari kata latin colore . Artinya sendiri
SOSIALISASI DALAM KELUARGA Pak Haji tinggal Bersama istrinya dan seorang anak tunggal yang bernama Uneng. Pak Haji selalu mengajarkan Uneng agar taat beribadah dan juga menjada sopan santunnya saat berbicara dengan orang yang lebih tua. Pak Haji melakukan hal tersebut agar saat Uneng dewasa nanti, ia sudah siap dan mengerti cara bersikap yang benar dalam berkehidupan bermasyarakat. Pak Haji juga selalu mengingatkan Uneng agar rajin belajar untuk menambah ilmu dan wawasan yang kelak nanti dapat ia gunakan. Dari penggalan sinopsis diatas apabila kita dalami tentang sosialisasi dalam keluarga maka terdapat nilai-nilai yang baik dan tepat diterapkan. Namun sebelum itu kita harus membahas telebih dahulu tentang sosialisasi dalam keluarga. Menurut James W. Vander Zanden, seperti dijelaskan oleh Profesor Damsar dalam buku Pengantar Sosiologi Pendidikan (2011), sosialisasi adalah tahap interaksi sosial yang membuat seseorang bisa memperoleh pengetahuan, sikap, nilai, dan acuan perilaku agar